Metode Belajar Student Facilitator and Explaning
Metode
belajar student facilitator and explaning (SFAE) adalah salah satu jenis
pembelajaran kooperatif yang melatih siswa agar dapat menyampaikan ide/gagasan
sendiri melalui kelompok-kelompok kecil yang dibuat secara heterogen. Model
pembelajaran student facilitator and explaning digunakan untuk meningkatkan
pola interaksi peserta didik, menjadikan siswa lebih kreatif dan melatih
keaktifan siswa.
Metode
student facilitator and explaining merupakan model pembelajaran yang menjadikan
siswa belajar sebagai fasilitator untuk mempresentasikan ide yang mereka buat
dan diajak berpikir secara kreatif sehingga menghasilkan pertukaran informasi
yang lebih mendalam dan menarik serta menimbulkan rasa percaya diri pada siswa
untuk menghasilkan karya yang dapat diperlihatkan kepada teman-temannya.
Metode
student facilitator and explaining juga diartikan sebagai metode pembelajaran
yang menekankan siswa untuk aktif dalam mencari pengetahuan baru dengan cara
berinteraksi dengan guru dan siswa lain, kemudian pengetahuan itu diproses
menjadi sebuah konsep yang terbukti kebenarannya dan selanjutnya siswa
mengkomunikasikan kepada seluruh siswa melalui presentasi.
Perbedaan
metode student facilitator and explaning dengan metode diskusi terletak pada
cara pertukaran pikiran antar siswa. Dalam metode Student Facilitator and
Explaning siswa dapat menerangkan melalui bagan atau peta konsep. Dengan
menggunakan model pembelajaran ini, siswa dapat meningkatkan antusias,
motivasi, keaktifan dan rasa senang. Oleh karena itu, sangat cocok dipilih guru
untuk digunakan karena mendorong peserta didik menguasai beberapa keterampilan
di antaranya berbicara, menyimak, dan pemahaman pada materi.
Pengertian Metode Student Facilitator and Explaning
Berikut
definisi dan pengertian metode belajar student facilitator and explaning dari
beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Isjoni (2012), student
facilitator and explaning adalah metode pembelajaran kooperatif dimana
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif
yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok yang heterogen.
Masing-masing kelompok bertanggung jawab untuk mengorganisasi kelompoknya
dalam mencari informasi tentang tugas yang didapatkan melalui sumber
belajar.
- Menurut Majid (2012), student
facilitator and explaning adalah model pembelajaran dimana peserta didik
belajar mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya.
Model pembelajaran ini efektif, dapat melatih siswa berbicara untuk
menyampaikan ide/gagasan sendiri.
- Menurut Huda (2013), student
facilitator and explaning adalah rangkaian penyajian materi ajar yang
diawali dengan penjelasan secara terbuka, memberi kesempatan siswa untuk
menjelaskan kembali kepada rekan-rekannya, dan diakhiri dengan penyampaian
semua materi kepada siswa.
- Menurut Istarani (2014),
student facilitator and explaning adalah rangkaian penyajian materi ajar
yang diawali dengan menyampaikan kopetensi siswa yang harus dicapai, lalu
menjelaskannya dengan didemonstrasikan, kemudian diberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengulangi kembali untuk dijelaskan pada rekan-rekannya
dan diakhiri dengan penyampaian materi pada siswa.
- Menurut Shoimin (2014), student
facilitator and explaning adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif
yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi peserta didik dan memiliki tujuan untuk meningkatkan
penguasaan materi.
- Menurut Suprijono (2015),
student facilitator and explaning adalah metode yang menjadikan siswa
dapat membuat peta konsep maupun bagan untuk meningkatkan kreativitas
siswa dan keaktifan belajar.
Tujuan Metode Student Facilitator and Explaining
Metode
student facilitator and explaining menekankan pada pembelajaran yang
mengaktifkan siswa dan penyajian materi yang dilakukan dengan menghubungkan
kegiatan sehari-hari dan lingkungan siswa sehingga siswa lebih termotivasi
untuk belajar. Menurut Widodo (2009), tujuan metode belajar student facilitator
and explaining adalah untuk melatih siswa dalam menyampaikan ide/gagasan yang
dimilikinya serta meningkatkan kemampuan berbicara.
Adapun
menurut Mulyasa (2004), beberapa tujuan dari model pembelajaran kooperatif tipe
student facilitator and explaining adalah sebagai berikut:
a. Hasil akademik
Pembelajaran
kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja peserta didik dalam tugas-tugas
akademik. Pembelajaran ini dapat memberikan keuntungan baik pada peserta didik
kelompok bawah maupun atas yang bekerja sama menyelesaikan tugas. Peserta didik
akan menjadi tutor bagi bagi yang kelompok bawah. Sehingga memperoleh bantuan
khusus dari teman sebaya, yang mempunyai orientasi dan bahasa yang sama.
Peserta didik dapat meningkatkan kemampuan akademiknya karena memberi pelayanan
sebagai tutor yang membutuhkan pemikiran yang lebih mendalam tentang hubungan
ide-ide yang terdapat dalam materi tertentu.
b. Penerimaan terhadap perbedaan individu
Efek
penting yang kedua dari model ini adalah penerimaan kepada peserta didik yang
luas terhadap orang yang berbeda ras, budaya, kelas sosial, dan kemampuan
maupun ketidak-mampuan.
c. Pengembangan keterampilan sosial
Tujun
ketiga dari model ini adalah mengajarkan kepada peserta didik keterampilan
kerja sama dan kolaboratif. Model ini dapat meningkatkan hubungan kerja sama
antar teman, memacu anak untuk semakin maju, dan bekerja keras sehingga akan
membantu masyarakat untuk mendapatkan seorang yang bekerja keras dan dapat
bekerja sama.
Langkah-langkah bila akan menggunakan Metode Student
Facilitator and Explaining
Menurut
Suprijono (2015), langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif
tipe student facilitator and explaining adalah sebagai berikut:
- Guru menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai. Guru
menjelaskan tujuan belajarnya, menyampaikan ringkasan dari isi dan
mengaitkan dengan gambaran yang lebih besar mengenai silabus atau skema
kerja.
- Guru mendemonstrasikan atau
menyajikan materi. Guru
menyajikan materi yang dipelajari pada saat itu dan siswa memperhatikan.
Setelah selesai menjelaskan guru membagi siswa menjadi berkelompok secara
heterogenitas. Guru menjelaskan dan mencontohkan kepada siswa bagaimana
membuat bagan/peta konsep. Kemudian guru bisa meminta siswa untuk mencatat
apa yang telah mereka ketahui atau yang bisa dilakukan, berkaitan dengan
aspek apapun yang berhubungan dengan materi tersebut. Guru juga bisa
meminta siswa saling bertukar pikiran sehingga mereka lebih percaya
diri.
- Memberikan kesempatan siswa
untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep. Dalam tahap ini guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta
konsep. Meminta seorang sukarelawan untuk maju dan menjelaskan di depan
kelas apa yang dia ketahui. Siswa lain boleh bertanya, dan sang
sukarelawan berhak berkata "lewat" jika dia tidak yakin dengan
jawabannya dan guru dapat menambahkan komentar pada tahap
berikutnya.
- Guru menyimpulkan ide/pendapat
dari siswa. Ketika sang sukarelawan
menjelaskan apa yang mereka ketahui di depan kelas, guru mencatat
poin-poin penting untuk diulas kembali. Informasi yang tidak akurat, ide
yang kurang tepat atau yang hanya dijelaskan separuh, miskonsepsi, bagian
yang hilang, hal ini bisa ditangani langsung sehingga siswa tidak
membentuk kesan yang salah, atau mereka dapat membuat dasar dari rencana
pembelajaran yang telah diperbaiki untuk beberapa pelajaran berikutnya.
- Guru menerangkan semua materi
yang disajikan saat itu.
Guru menjelaskan keseluruhan dari materi agar siswa lebih memahami materi
yang sudah dibahas pada saat itu.
- Penutup.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Student Facilitator and Explaining
Setiap
metode pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing,
begitu juga dengan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and
explaining. Menurut Shoimin (2014), kelebihan dan kekurangan metode student
facilitator and explaining adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan
Kelebihan
atau keunggulan metode belajar student facilitator and explaining adalah: mpaikan
lebih jelas dan konkret.
- Meningkatkan daya serap siswa
karena pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi.
- Melatih siswa untuk menjadi
guru, karena siswa diberi kesempatan untuk mengulangi penjelasan guru yang
telah didengar.
- Memacu motivasi siswa untuk
menjadi yang terbaik dalam menjelaskan materi ajar.
- Mengetahui kemampuan siswa
dalam menyampaikan ide atau gagasan.
- Memperluas wawasan siswa
melalui kegiatan saling bertukar informasi, pendapat dan pengalaman antar
mereka.
- Mendorong tumbuhnya tenggang
rasa, mau mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain.
- Melatih peserta didik aktif,
kreatif, dan menghadapi setiap masalah.
b. Kekurangan
Kekurangan
atau kelemahan metode belajar student facilitator and explaining adalah:
- Siswa pemalu sering kali sulit
untuk mendemonstrasikan apa yang diperintah oleh guru.
- Tidak semua siswa memiliki
kesempatan yang sama melakukannya. (menjelaskan kembali kepada
teman-temannya karena keterbatasan waktu pembelajaran).
- Adanya pendapat yang sama
sehingga hanya sebagian saja yang tampil.
- Tidak mudah bagi siswa untuk
membuat peta konsep atau menjelaskan materi ajar secara ringkas.
Riadi, Muchlisin. (2022). Metode
Belajar Student Facilitator and Explaning. Diakses
pada 10/11/2022, dari https://www.kajianpustaka.com/2022/10/metode-belajar-student-facilitator-and-explaning.html