Lupa


 Lupa dalam bahasa Jepang adalah Wasureru, Forget dalam bahasa Inggris namun dalam bahasa Indonesia adalah lepas dari ingatan atau tidak dalam pikiran (ingatan) lagi, mungkin karena waktu atau peristiwa-pwristiwa tertentu. Gejala lupa ada pada setiap manusia namun intensitasnya berbeda-beda  ada yang tingkat kelupaannya tinggi atau rendah.

Lupa adalah anugrah Tuhan yang diberikan kepada manusia sehingga manusia mampu bertahan hidup, namun lupa juga bisa jadi bencana tergantung dari sudut siapa yang merasa lupa tersebut. Seorang Mantan akan lupa akan kekasihnya yang lalu karena sudah ada penggantinya, namun ketika suatu definisi terlupakan bagi seorang siswa ataumahasiswa ketika sedang ujian itu bencana bagi mereka.

Mengapa Lupa

ada beberapa hal yang membuat suatu kejadian itu lupa atau sengaja dilupakan, antara lain:

Waktu, semakin lama sesuatu yang telah terekan di otak manusia cenderung akan lupa, karena ingatannya tertimpa dengan memori yang baru, maka tidak heran bila usia bertambah tapi aktifitas kurang cenderung orang itu akan cepat lupa, namun bila aktifitas berfikirnya tetap dilakukan maka keingatannyapun akan lama bertahan.

Cara berfikir yang tidak sistematis, berfikiran loncat-loncat akan mempengaruhi tingkat kelupaan, orang yang senantiasa berfikiran sistematis, maka kecenderungan lupanya akan lebih lama.

Sengaja dilupakan

Sengaja dilupakan kemungkinan kejadian-kejadian tertentu yang sengaja ditekan ke alam bawah sadar dan dikubur dengan memori yang lebih menyenangkan, sehingga yang sering timbul adalah suasana yang menyenangkannya.

Karena kecelakaan

Benturan pada bagian organ kepala kemungkinan akan berakibat hilangnya beberapa memori

Histeria

Kejadian masa lampau yang tidak mengenakan yang dialami oleh manusia cenderung untuk dilupakan biasanya kejadian-kejadian tragis yang mengganggu mental seseorang.

Bersyukurlah Tuhan ciptakan lupa untuk kita, karena dengan lupa kita dapat terjaga dari gangguan-gangguan kejiwaan lainnya. 

LihatTutupKomentar