Cerita Fiktif

 Cerita Kehidupan

Alkisah disuatu desa yan


g makmur namun bersahaja hiduplah sebuah keluarga yang sejahtera dan bahagia, seorang ibu dua orang anak laki - laki yang tampan dan perkasa dan seorang ayah yang gagah perkasa.

Suatu hari ayahnya pamitan untuk pergi merantau ke jakarta, kedua anaknya tetap tinggal di desa beserta ibunya, ibunya memeang seorang perempuan hebat, dia biasa menolong orang yang sakit dan melahirkan

Dibantu oleh saudara saudaranya anak hebat itu tumbuh menjadi anak-anak soleh dan ganteng - ganteng. Satu tahun, dua tahun si Papah belum pula datang, akhirnya dua saudara tersebut diritipkan ke Nenek dan kakeknya di Bayah. setelah beberapa tahun sipapahnya datang ke bayah dan mangajak anak-anaknya pindah ke desa lain. Bertahun tahun mereka hidup ditempat baru dan dikarunia adik perempuan yang cantik dan lucu serta menggemaskan. mereka hidup dengan bahagia.

setelah beberapa bulan di desa yang baru papah mereka mendapat panggilan dari istana bahwa istana presiden memerlukan orang tangguh untuk menjaga keamanan dan ketertiban istana, maka papah mereka berpamitan untuk kembali ke Jakarta menjalankan tugas sebagai penjaga istana kepersidenan. dengan menggunakan mobil kesayangannya pajero sport si papah berangkat dengan seragam kebesarannya berwarna Putih - putih. Ka lihat Papah Gagah gak ? kata papah mereka, Ganteng dong dan gagah sekali si papah timpal si Abang yang jadi adiknya. Adik kecil nan mungil hanya tersenyum dan berkata papah-papah papah.

Satu bulan telah berlalu papah tinggal di istana, dua bulan sampai tiga bulan papah belum sempat pulang, bila ditelpon papah hanya menjawab, anak papah yang ganteng, papah belum bisa pulang yah, karena bapak presiden masih membutuhkan papah. jadilah anak-anak soleh dan solehah yach kata papahnya. ya iya iya kata si abang.

ketika sedang menonton berita di televisi ada berita kerusuhan di sekitar istana, dan sebagian halaman istana terbakar oleh perusuh yang terus mendorong pintu ingin bertemu presiden, tetapi para penjaga dengan sigap menehan mereka. Banyak yang terluka ketika kejadian kerusuhan itu. Mah coba telpon papah apa papah baik-baik saja? kaka takut papah terluka. Tenang kak, kata si Abang adiknya kan papah kita jagoan. Iya iya lah kata si kaka.

Satu minggu setelah kejadian itu ada berita berapa orang yang luka dan meninggal. Mulailah keluarga menjadi gelisah, dan  ketika ditelepon nomor si papah tidak merespon, sikaka yang nangis senangis-nangisnya. Dikonfirmasi agen yang merekrut si papah tidak ada jawaban pasti, hanya bilang tunggu konfirmasi dari istana. keluarga hanya dapat berharap semoga ada perkembangan yang menggembirakan.

Satu minggu .... dua hingga tiga minggu baru ada jawaban bahwa  kabar duka dari rumah sakit sipapah terkena luka bakar sampai dengan 70 persen dan kemungkinan harus operasi dan bila sudah sembuhpun mungkin keluarga tidak akan mengenali wajahnya lagi.berita



LihatTutupKomentar